Perbandingan Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif
R.B.E. Agung Nugroho
• Pengertian
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering disebut sebagai metode tradisional, positivistic, scientivic dan metode discovery. Disebut metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan dan mentradisi sebagai metode penelitian. Disebut metode positivistic karena mendasarkan diri pada aliran filsafat positivisme. Disebut metode scientific karena memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, seperti konkret/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Disebut metode discovery, karena metode ini digunakan untuk menemukan dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) baru.
Sementara itu, metode kualitatif adalah metode penelitian yang pengumpulan dan analisa datanya lebih bersifat kualitatif. Metode kualitatif sering disebut sebagai metode baru, post-posivistic, artistic dan interpretive research, juga naturalistik dan etnographi. Disebut metode baru karena popularitasnya belum lama. Disebut metode post-positivistic karena berlandaskan pada filsafat post-positivisme. Disebut metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola). Disebut metode interpretive karena data hasil peneletian terkait dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan. Disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Disebut metode etnographi karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
• Pendekatan
Metode kuantitatif mengukur fakta-fakta obyektif, memusatkan pada variabel, menekankan pada reliabilitas sebagai kunci utama, bersifat bebas nilai, teori dan data terpisah secara jelas, tidak tergantung pada konteks (suasana/kondisi), menggunakan banyak kasus/subyek dengan analisa statistik, dan penelitinya bersifat obyektif dan biasanya terpisah.
Sedangkan metode kualitatif memakai pendekatan dengan menyusun realitas sosial, merujuk pada makna budaya, memusatkan diri pada proses yang interaktif dalam peristiwa-peristiwa yang ada, menekankan pada kebenaran sebagai kunci utama, memuat nilai-nilai yang jelas, teori dan data biasanya menyatu/melebur, secara situasional dibatasi dan tidak leluasa, meneliti sedikit kasus, analisa tematik, dan penelitinya seringkali terlibat.
• Dasar Teori
Metode kuantitatif menggunakan dasar teori, antara lain: fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme, dan empirisme; sedangkan metode kualitatif biasanya memakai dasar teori yang berdasarkan pada interaksi simbolik dari gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan menurut budaya dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang diteliti.
• Tujuan
Metode kuantitatif bertujuan, antara lain untuk menguji teori, membangun fakta, mendeskripsikan, menaksir dan meramalkan, menunjukkan hubungan antarvariabel, mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif, dan memberikan deskripsi statistik. Sementara itu, metode kualitatif bertujuan untuk mengembangkan pengertian/konsep yang pada akhirnya menjadi teori (grounded theory research), menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna yang holistik.
• Desain
Desain atau rancangan penelitian metode kuantitatif bersifat terstruktur, baku, formal, spesifik, jelas dan detil/rinci. Desain penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya sudah mantap (fixed) sejak awal dan dijadikan pegangan langkah demi langkah dalam proses penelitian. Selain luas dan rinci, literatur yang digunakan harus berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti. Prosedurnya pun spesifik dengan rincian langkah-langkahnya, termasuk permasalahan dirumuskan dengan spesifik dan jelas.
Dalam metode kualitatif, desainnya bersifat umum dan berubah-ubah atau berkembang sesuai dengan situasi di lapangan, bahkan dapat muncul dalam proses penelitian. Oleh karena itu, desain metode kualitatif harus bersifat fleksibel dan terbuka. Usulan desain hendaknya singkat. Literatur yang digunakan bersifat sementara dan tidak menjadi pegangan utama. Prosedur bersifat umum dan rumusan masalah bersifat sementara, yang ditemukan setelah studi pendahuluan. Bahkan kerapkali tidak dirumuskan hipotesis karena justru akan menemukan hipotesis. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.
• Teknik
Metode kuantitatif menggunakan teknik penelitian berupa eksperimen, survey, quisioner, observasi, dan wawancara terstruktur; sedangkan metode kualitatif lebih cenderung memakai teknik participant observation, in-depth interview, pengumpulan dokumentasi, dan triangulasi.
• Instrumen
Dalam metode kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah tes, angket, dan wawancara. Instrumen ini standar, memiliki alat ukur yang dapat diperiksa sehingga datanya dapat digunakan untuk memberi penilaian. Sementara itu, metode kualitatif menggunakan instrumen, seperti: catatan, rekaman, kamera, handycam, dll –bahkan peneliti pun dianggap sebagai instrumen.
• Data
Data dalam metode kuantitatif adalah angka statistik ataupun coding (kuantitatif). Data itu berupa statistik dalam skala nominal, ordinal, interval, dan ratio. Hasil pengukuran variabel dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen dan diungkapkan melalui data kuantitatif. Sedangkan metode kualitatif menggunakan data deskriptif, yaitu data yang gejala, lalu dikategorisasikan dalam bentuk foto, dokumen pribadi, ucapan, artefak, tindakan responden, catatan lapangan, dll. Hasilnya diungkapkan melalui uraian yang rinci (kualitatif).
• Sampel/Sumber Data
Sampel metode kuantitatif cenderung besar dan luas, representatif, sedapat mungkin random, dan sudah ditentukan sejak awal karena dipakai untuk generalisasi. Berbeda dengan metode kualitatif, sampelnya kecil dan terbatas, tidak representatif, purposive, dan dapat berkembang selama penelitian. Penekanannya terdapat pada kualitasnya, bukan jumlah/kuantitasnya. Maka sampel dalam metode kualitatif, kuncinya ialah ketepatan pada pemilihan sampel.
• Hubungan Peneliti dan Yang Diteliti
Dalam metode kuantitatif, hubungan peneliti dan yang diteliti selalu ada jarak. Peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti dalam hubungan subyek dan obyek. Hal ini ditempuh agar tingkat objektivitas tinggi dalam waktu yang relatif pendek. Selain berjarak, hubungan peneliti dan yang diteliti itu bahkan sering tanpa kontak dan peneliti merasa lebih superior.
Sementara dalam metode kualitatif, peneliti berfungsi sebagai alat ukur, tidak mengambil jarak dengan yang diteliti, dan menekankan kondisi saling percaya. Bila sampelnya manusia, responden dianggap sebagai partner, bukan obyek penelitian, sehingga sering muncul empati, keakraban, kedudukannya sama, bahkan responden berfungsi sebagai guru/konsultan, dan relasinya berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.
• Analisa Data
Metode kuantitatif memakai analisa data yang bersifat deduktif. Uji empiris teori dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data dengan sarana statistik yang memadai. Sedangkan dalam metode kualitatif, analisa dapat bersifat induktif, menekankan pada pengertian, konsep, dan pembangunan suatu teori baru. Proses analisa data ini terus menerus dilakukan sejak awal sampai akhir penelitian dengan mencari pola, model, tema, dan teori.
• Sifat Realitas
Metode kuantitatif melihat realitas sebagai yang tunggal, konkret, dan teramati; sedangkan dalam metode kualitatif, realitas bersifat ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman.
• Hubungan Variabel
Dalam metode kuantitatif, hubungan antar-variabel dilihat sebagai hubungan sebab-akibat atau kausal. Sementara dalam metode kualitatif, hubungan antar-variabelnya bersifat interaktif, atau bahkan timbal balik.
• Kemungkinan Generalisasi
Metode kuantitatif cenderung membuat generalisasi. Berbeda dengan metode kualitatif yang bersifat transferability atau hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu.
• Peranan Nilai
Peranan nilai dalam metode kuantitatif dianggap cenderung bebas nilai, sedangkan dalam metode kualitatif akan selalu terikat nilai.
• Kelemahan
Metode kuantitatif memiliki kelemahan antara lain: mengontrol variabel-variabel lain yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung. Biasanya untuk menciptakan validitas yang tinggi, harus diperlukan kecermatan –bahkan presisi– dalam proses penentuan sampel, pengambilan data, dan penentuan alat ukur.
Sementara kelemahan metode kualitatif adalah memakan waktu yang relatif lama, reliabilitasnya kerapkali dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, dan desainnya tidak terstruktur. Metode kualitatif tidak cocok untuk penelitian berskala besar. Hasil penelitian dengan metode kualitatif juga dapat terkontaminasi dengan subjektivitas peneliti. Oleh karena itu, kepercayaan kita terhadap hasil penelitian ditentukan oleh tingkat kepercayaan kita kepada kemampuan peneliti.
0 komentar:
Posting Komentar